SELANDIA BARU
Selandia Baru adalah negara di Samudra Pasifik Selatan yang terdiri atas
dua pulau utama dan beberapa pulau kecil. Negara ini terletak sekitar 1.930
kilometer di tenggara Australia. Penduduk awal, Maori, berasal dari
Polinesia di sekitar tahun 900-an. Beberapa suku yang menyebut wilayah baru
mereka ini dengan nama Aotearoa, atau “tanah dengan awan putih panjang”.
Hal ini karena adanya formasi awan yang terlihat aneh saat mendekati
pulau-pulau. Dalam puisi dan legenda, orang Maori mengenang keberanian
nenek moyang mereka, yang melakukan perjalanan panjang dalam badai laut
tanpa grafik atau alat apapun.
Orang-orang Eropa pertama yang melihat pulau-pulau ini adalah kapten kapal
Belanda Abel Tasman pada tahun 1642 dan navigator Inggris Kapten James Cook
pada tahun 1769. Negara itu dinamai sesuai nama provinsi Zeeland di
Belanda.
Penduduk
Kebanyakan orang Selandia Baru adalah keturunan Inggris. Hampir tiga
perempat dari penduduknya tinggal di Pulau Utara, dan satu-perempat tinggal
di Pulau Selatan yang lebih besar.
Jumlah penduduk Maori sekitar 600.000 orang. Mereka tumbuh lebih cepat
daripada populasi Eropa dan membentuk sekitar 16 persen dari penduduk
Selandia Baru. Beberapa orang Maori tinggal di desa-desa di Pulau Utara. Di
sana mereka melestarikan bahasa, nyanyian, dan tarian tradisional mereka.
Gedung-gedung pertemuan berukir dan patung-ptung kayu adalah ekspresi khas
seni mereka. Ada upaya besar untuk menjaga seni ini agar tetap hidup.
Orang Maori telah meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk waktu
yang lama. Sekarang lebih dari 85 persennya tinggal di kota-kota.
Akibatnya, orangMaori mengalami perubahan ekonomi dan sosial yang besar.
Bahasa dan Agama
Bahasa Inggris dan Maori adalah bahasa resmi Selandia Baru. bahasa Maori
dituturkan di sebagian besar acara resmi, tetapi tetap terancam sebagai
bahasa sehari-hari. Hanya sekitar 10 persen dari orang Maori yang mampu
menggunakannya dengan lancar, meskipun kohanga Reo -sekolah yang
membenamkan anak-anak dalam bahasa Maori- sudah didirikan pada tahun
1980-an. Bahasa Maori diajarkan di beberapa sekolah, tapi tidak wajib.
Organisasi keagamaan utama Selandia Baru adalah Gereja Inggris, Gereja
Presbyterian, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Methodist.
Bentang Alam
Selandia Baru ada di wilayah Samudra Pasifik di mana gempa bumi sering
terjadi. Pada tahun 1931, gempa bumi di Napier pada Hawke Bay menyebabkan
255 orang tewas. Gempa kecil sering terjadi di beberapa bagian negara.
Gempa bumi besar (tahun 1942, 1968, 1995, dan 2003) terjadi di daerah yang
relatif tidak berpenghuni. Standar bangunan tinggi ditegakkan untuk
meminimalisir dampak gempa, tetapi banyak bagian dari Selandia Baru tetap
rentan. Hal itu tampak jelas pada tahun 2010, ketika sebuah gempa yang
destruktif melanda kota Christchurch di Pulau Selatan, merusak sekitar
100.000 rumah.
Selandia Baru terdiri atas dua pulau besar dan beberapa pulau kecil
terpencil. Dua pulau besarnya, Pulau Utara dan Pulau Selatan, dipisahkan
oleh Selat Cook. Pulau Stewart yang lebih kecil terletak di selatan Pulau
Selatan. Kepulauan Chatham membentang sekitar 644 kilometer ke timur.
Di Pulau Utara, Ruapehu, Tongariro, dan Ngauruhoe adalah gunung berapi
aktif di Tongariro National Park. Gunung Egmont, sebuah gunung berapi
aktif, ada di pantai barat. Ada geyser dan sumber air panas di Rotorua.
Di Pulau Selatan, Alpen Selatan membentuk punggung gunung dengan puncak
yang tajam serta salju dan gletser di sepanjang bagian barat pulau itu.
Tasman, Franz Joseph, dan Fox adalah tiga gletser yang paling indah. Gunung
Cook, puncak tertinggi di Selandia Baru, tingginya 3.764 meter dan terletak
di Alpen Selatan. Orang Maori menyebutnya Aorangi, berarti “si penusuk
awan.”
Di barat daya, pegunungan naik langsung dari laut, dan ada sejumlah inlet,
atau fjord, mirip dengan yang ada di Norwegia. Daerah ini telah dijadikan
Taman Nasional Fiordland. Dekat Milford Sound ada Air Terjun Sutherland
yang spektakuler. Banyak air terjun lainnya terjun menuruni lereng curam
fjord.
Sumber Daya Alam
Ketika orang Eropa pertama kali datang ke Selandia Baru, hutan mencakup
lebih dari setengah negara. Saat ini, hanya sekitar seperempat dari daerah
tersebut yang berhutan. Sebagian besar hutan dibersihkan untuk membuat
padang rumput dan sawah. Hanya beberapa hutan pohon kauri yang berharga di
utara Auckland yang tersisa. Evergreen beech adalah pohon utama di hutan
dataran tinggi Pulau Selatan.
Di sepanjang pantai barat daya ada hutan hujan dengan pepohonan, tanaman
merambat, dan pakis yang lebat. Di timur Alpen Selatan ada padang rumput
luas. Karena banyaknya domba yang merumput serta kerusakan yang disebabkan
oleh kelinci, produktivitas lahan di sana berkurang. Banyak upaya dilakukan
dalam beberapa tahun terakhir untuk memperbaiki situasi ini. Tapi erosi
tanah masih menjadi masalah serius di bagian perbukitan negara.
Selandia Baru telah melarang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit listrik tenaga air tetap menjadi sumber utama energi lokal. PLTA
disediakan oleh beberapa sistem sungai Selandia Baru. Sungai Waikato adalah
sumber utama pembangkit listrik tenaga air di Pulau Utara. Stasiun
hidroelektrik terbesar di negara itu ada di Pulau Selatan -turbin bawah
tanah yang menimba air dari Danau Manapouri dan membuangnya ke Doubtful
Sound. Jaringan listrik pulau dihubungkan oleh kabel bawah laut di Selat
Cook.
Pembangkit listrik di Wairakei, di utara Danau Taupo, adalah salah satu
dari sedikit pembangkit listri di dunia yang menggunakan uap dari air panas
bawah tanah untuk menghasilkan listrik. Tekanan tinggi uap disalurkan ke
turbin dari sumur yang telah dibor jauh ke dalam tanah panas.
0 komentar:
Post a Comment